• newheader

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 2 MARGA. “Unggul Dalam Prestasi, Terampil, Inovatif, Berwawasan Lingkungan Serta Berakhlak Mulia”

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 2 MARGA

NPSN : 50103424

Kukuh, Marga, Tabanan


[email protected]

TLP : (0361) 814068


          

Prestasi Siswa


Juara 1 lomba melukis se-Propinsi Bali

Ni Made Pina Puspa Sari - Juara 1 Lomba Melukis tingkat SMP se-Provinsi Bali dalam Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (POSE) SMANAB CUP I



:: Selengkapnya

Kepala Sekolah

Photo Staf


Hari Raya Saraswati




Hari raya Saraswati adalah hari yang penting bagi umat hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. Hari raya Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung.

Patung Dewi Saraswati SMP N 2 Marga

 

Komang Sri Surya Indrayani,S.Ag Mengatakan, “Hari raya Saraswati yaitu hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, jatuh pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung”. Pada hari itu umat Hindu merayakan hari yang penting khususnya bagi siswa-siswa, serta pengabdi-pengabdi ilmu pengetahuan pada umumnya. Di hari Saraswati biasanya para siswa sekolah sudah sibuk mempersiapkan upacara sembahyang di sekolah masing-masing, sehabis itu biasanya para siswa melanjutkan sembahyang ke pura lainnya. “Di sekolah, di pura, di rumah maupun di perkantoran semua buku, lontar, dan alat-alat tulis diletakkan pada suatu tempat untuk diupacarai” tegasnya.

Ni Komang Sri Surya Indrayani, S.Pd (Guru Agama Hindu SMP N 2 Marga)

 

Guru di SMP Negeri 2 Marga ini menambahkan,”Saraswati disimbolkan sebagai seorang dewi yang duduk diatas teratai dengan berwahanakan seekor angsa (Hamsa) atau seekor merak, berlengan empat dengan membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kiri membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan gitar membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kiri membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan veena atau bermudra memberkahi”.

Makna pemujaan Dewi Saraswati adalah memuja dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Saraswati (simbol vidya) atas karunia ilmu pengetahuan yang dikaruniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dan avidyam (kebodohan), agar dibimbing menuju ke kedamaian yang abadi dan pencerahan sempurna.

Hari Raya Saraswati itu setiap 6 bulan sekali (210) menurut kalender Bali berdasarkan pawukon, tepatnya di hari Saniscara (Sabtu) Umanis, wuku Watugunung. Seperti yang dikutip dari lontar Sundarigama tentang hari Saraswati, maka pemujaan terhadap dewi Saraswati dilakukan pada pagi hari atau siang hari.

 

Brata yang dilakukan adalah dari pagi sampai siang hari tersebut tidak diperkenankan membaca ataupun menulis. Bagi mereka yang melakukan brata penuh mereka melaksanakannya selama 24 jam penuh, bahkan pada malam harinya dilengkapi dengan semadi.

Komang Sri Surya Indrayani,S.Ag mengatakan,”Hari Raya Saraswati tersebut adalah hari raya paling akhir dalam kalender pawukon Bali yaitu wuku Watugunung, rentetan perayaan atau piodalan Sang Hyang Aji Saraswati tersebut berlanjut dengan hari Banyupinaruh yang jatuh pada hari Minggu esok harinya yaitu pada wuku Sinta.

Disamping itu Arinderani menambahkan,”Banyupinaruh sendiri merupakan hari raya awal memasuki pawukon baru, saat tersebut umat biasanya mencari sumber-sumber air seperti laut, campuhan ataupun sumber air (klebutan), karena saat Banyupinaruh tersebut kita bisa melukat (meruwat) membersihkan diri dengan air, sedangkan untuk membersihkan pikiran dan jiwa dengan ilmu pengetahuan.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas